Kamis, 27 Oktober 2011

Struktur Divisional

PT.Garuda Food Management :





Susunan Komisiaris dan Direksi  :
Dorodjatun kuntjoro-jakti            : Presiden Komisaris
Eka susanto                                        : Komisaris
Hartono atmadja                              : Presiden operasi
Sudhamok                                          : Presiden Direksi
Hardianto atmadja                          : Presiden pemasaran
David Elsaputra                                 : Presiden pelayanan 

Sumber : www.garudafood.com

Koordinasi Kekuatan Perusahaan; Pemasaran, Produksi, Sdm, Dan Riset


Suatu perusahaan dalam menjalankan bisnisnya memerlukan koordinasi yang baik dan tepat antara pimpinan dan fungsi – fungsi yang ada dalam perusahaan. Fungsi – fungsi tersebut yaitu fungsi pemasaran, fungsi produksi, sumber daya manusia, riset dan pengembangan dan sebagainya. Untuk menghadapi persaingan yang ketat dalam memasarkan produknya setiap perusahaan telah memiliki atau menentukan bauran pemasaran misalnya tetap mempertahankan atau meningkatkan kualitas produk, menentukan pangsa pasar, menentukan harga jual produk yang terjangkau oleh konsumen dan lain sebagainya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai “Bauran pemasaran yang telah dilakukan oleh perusahaan kecap”Ikan Lele” di Pati Untuk memperjelas, persoalan penelitian yang timbul berkaitan dengan masalah penelitian di atas adalah : 1. Apa bauran pemasaran yang dilajankan perusahaan kecap “Ikan Lele”? 2. Apa faktor – faktor yang dipertimbangkan perusahaan kecap “Ikan Lele” dalam menetapkan bauran pemasaran ? Penelitian diatas bertujuan untuk mengetahui bauran pemasaran yang dijalankan perusahaan kecap “Ikan Lele” serta untuk mengetahui faktor – faktor yang dipertimbangkan perusahaan kecap “Ikan Lele” dalam menetapkan bauran pemasaran. Berdasarkan masalah dan persoalan penelitian diatas, maka konsep yang dipakai adalah konsep bauran pemasaran. Variable – variable produk, harga, promosi dan saluran distribusi merupakan sub konsepnya. Sub konsep produk, harga, promosi dan saluran distribusi diukur pada aras ukuran nominal sedangkan konsep bauran pemasaran diukur dengan aras ukuran ratio. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Satuan pengamatannya adalah pemilik perusahaan kecap “Ikan Lele” di Pati sedangkan satuan analisisnya adalah perusahaan kecap “Ikan Lele” di Pati. Teknik analisis yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kualitatif. Analisis ini didasari oleh pemahaman secara teoritis yang dilakukan untuk memperoleh pemahaman yang mendalam atas masalah yang diteliti, dengan cara mengumpulkan data dan mengklarifikasi data, menganalisis data, dan menginterpretasikannya. Setelah dilakukan penelitian, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Bauran pemasaran yang dijalankan oleh perusahaan kecap “Ikan Lele” dapat dilihat melalui hal – hal berikut: a. Produk Perusahaan kecap “Ikan Lele” hanya memproduksi kecap manis. b. Harga Harga yang ditetapkan perusahaan kecap “Ikan Lele” lebih mahal dari kecap “Bintang”, dan kecap “THG”, serta lebih murah dari kecap “Nasional”, dan kecap “Gentong” dan sama dengan kecap “Tiga Keong”. c. Promosi Perusahaan kecap “Ikan Lele” melakukan promosi lewat radio dan personal selling.d. Saluran DistribusiSaluran distribusi yang diterapkan oleh perusahaan kecap “Ikan Lele” adalah saluran distribusi tidak langsung dua tingkat yaitu dengan menggunakan perantara agen dan pengecer.2. factor – factor yang dipertimbangkan perusahaan kecap “Ikan Lele” dalam menetapkan bauran pemasaran yaitu:a. ProdukFaktor – faktor yang dipertimbangkan perusahaan adalah mutu, kemasan, dan merekb. Harga
Faktor – faktor yang dipertimbangkan perusahaan kecap “Ikan Lele” dalam menetapkan harga yaitu biaya yang telah dikeluarkan perusahaan pada saat proses produksi dan harga dari produk pesaingc. PromosiFaktor – faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam memilih jenis promosinya adalah luas pasar dan target pasar yang ingin dicapai oleh perusahaand. Saluran distribusiFaktor – faktor yang dipertimbangkan perusahaan dalam menentukan jenis saluran distribusinya adalah luas pasarSuatu penelitian akan mempunyai arti apabila dapat memberikan sumbangan gagasan baik dalam bentuk teoritis maupun secara terapan sehingga dapat dijadikan landasan berpijak bagi penelitian selanjutnya. Implikasi dari penulisan skripsi ini terdiri dari implikasi teoritis dan implikasi terapan.Berdasarkan hasil pengolahan data yang sudah dianalisis maka dapat dikemukakan teoritis sebagai berikut: dengan menerapkan bauran pemasaran yang tepat bagi produknya, perusahaan dapat bertahan hidup dan memaksimalkan labanya. Dengan menggunakan faktor – faktor dalam bauran pemasarannya perusahaan dapat menciptakan produknya dari produk pesaingnya.Berikut ini akan dipaparkan implikasi terapan yang merupakan saran – saran penulis kepada berbagai pihak yang berkepentingan (dalam hal ini adalah perusahaan kecap “Ikan Lele” di Pati) sehubungan dengan strategi yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan bauran pemasaran.1. Perusahaan hendaknya mengembangkan kerja sama dengan para perantaranya yaitu agen dan pengecer agar mereka lebih bersemangat dalam memasarkan produk perusahaan.2. Perusahaan perlu meningkatkan kegiatan promosi penjualannya agar penjualan perusahaan dapat meningkat dan pangsa pasar perusahaan terus bertambah.Sumber: http://id.shvoong.com/business-management/management/2060986-koordinasi-kekuatan-perusahaan-pemasaran-produksi/#ixzz1c32cjZpN

Rencana Investasi Perusahaan


Usaha rintisan sering menghadapi kebingungan mengenai jumlah dana yang ia perlukan untuk usaha. Jawaban sederhananya ialah jumlah minimum absolut yang Anda butuhkan untuk bisa mewujudkan rencana Anda.  Sejumlah entrepreneur mencoba untuk mulai dengan jumlah besar seraya berharap mereka bisa menegosiasikan dan mendapatkan jumlah yang tinggi sementara yang lain mengurangi persyaratannya dengan harapan investor akan lebih tertarik untuk mendanai usahanya.

Tidak satu pun strategi ini bisa dikatakan efektif karena keduanya berpeluang mencederai kredibilitas Anda di mata investor potensial, bahkan sebelum rencana Anda dilihat oleh para investor tersebut. Berikut merupakan parameter yang Anda harus gunakan dalam menentukan besaran permintaan dana. Anda juga harus bisa menjelaskannya di depan investor untuk menjustifikasi permintaan Anda:
Pertimbangkan biaya kepemilikan tersembunyi. Jika perusahaan Anda masih ada pada tahap awal dan memiliki valuasi yang rendah, jangan minta jumlah dana yang melebihi valuasi yang sebenarnya. Para investor harus membeli perusahaan Anda 5 kali lipat dan ia pasti akan menghindarinya. Aturan dasarnya ialah jumlah dana yang Anda minta sebaiknya berada di kisaran 20-30% dari nilai valuasi bisnis. Tawarkan 20-30% dari perusahaan sebagai gantinya.
Tipe investor. Kelompok angel investor biasanya tidak ingin mempertimbangkan permintaan dana melebihi jumlah 1 juta dollar AS, semeorntara pemodal ventura tidak mempertimbangkan permintaan yang berada di bawah 2 juta dollar AS. Jumlah sekitar 100 ribu dollar AS atau lebih rendah biasanya lebih ditujukan kepada teman dan keluarga. Pendekatan terhadap salah satu dari kelompok dengan permintaan pendanaan di luar jangkauan ini hanya akan sia-sia. Waktu Anda dan mereka akan terbuang percuma.
Tingkatan perusahaan. Jika perusahaan Anda masih berada di tahap ide, Anda tidak memiliki valuasi jadi tentukan permintaan pendanaan berdasarkan kepercayaan yang diberikan oleh anggota keluarga atau teman yang dianggap lebih mampu dalam aspek keuangan serta jejak rekam bisnis Anda. Angel investor mungkin tertarik pada tahap awal jika Anda memiliki purwarupa/ prototype. Namun pemodal ventura tidak akan menanggapi hingga Anda memiliki produk, pelanggan dan pemasukan.
Kalkulasilah kebutuhan, dan tambahkan penyangga. Wujudkan model keuangan Anda dahulu dengan parameter harga, biaya dan volume. Amatilah ke arah mana aliran kas mengarah. Intinya mintalah pendanaan disertai dengan buffer atau penyangganya. Misalnya Dana yang dibutuhkan 400 ribu, tambahkan penyangga sebanyak 25% dari jumlah tersebut, sehingga Anda bisa meminta pinjaman 500.000 dollar. Ukuran permintaan harus seakan Hitunglah ukuran permintaan dengan menghubungkannya dengan keuangan Anda agar bisa kredibel.
Pengucuran dana bertahap atau sekaligus. Dalam banyak kasus, sebuah permintaan investasi bisa dijadwalkan untuk dikucurkan dalam tahapan atau fase berdasarkan pada prestasi usaha tersebut. Ini untuk menekan risiko dan memungkinkan komitmen yang lebih tinggi karena mereka bisa memperkecil kerugian jika Anda gagal memanuhi tujuan yang paling utama.
Penggunaan dana. Para investor berharap untuk mengetahui daftar penggunaan dana dan mereka mengharapkan penggunaan untuk diterapkan hanya pada misi utama Anda. Dengan kata lain, jangan beritahukan investor bahwa Anda ingin membeli gedung kantor mewah atau mobil baru untuk para direksi  dengan uang tersebut. Bahkan gaji eksekutif pun sangat rendah pada fase ini.
Proyeksi hasil investasi. Sebagian besar entrepreneur melewatkan satu langkah ini tetapi ini membantu membangun kredibilitas Anda. Perkirakan return on investment (ROI) dengan memproyeksikan valuasi perusahaan di saat keluar  untuk menunjukkan pada investor yang menggenggam 20% apa yang ia akan dapatkan untuk investasi permulaan itu. Investor ingin hasil kembali 10X lipat dari semula karena ia berasumsi hanya satu dari 10 yang akan bertahan.
Tentu saja, menentukan ukuran investasi yang tepat bukan perkara yang mudah tetapi ini merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan keputusan untuk berinvestasi atau tidak dalam usaha Anda. (*/Akhlis)
Sumber:google search

Senin, 03 Oktober 2011

Bank Mega berpartisipasi dalam bidang sosial

Bank Mega senantiasa berusaha menerapkan Tata Kelola
Perusahaan yang baik dengan terus mengimplementasikan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dari tahun ke tahun. Hal
ini juga menjadi agenda kegiatan rutin yang tercantum dalam
rencana bisnis perusahaan. Implementasi Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan yang dilakukan oleh Bank Mega merupakan bentuk
kepedulian perusahaan, guna ikut serta memberikan dukungan
pada perkembangan dan kemajuan bangsa
Dalam menjalankan roda perusahaan, Bank Mega
juga berperan sebagai Good Corporate Citizen dengan
menempatkan isu-isu tanggung jawab sosial sebagai
bagian dari aktivitas usahanya. Pelaksanaan
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan dilakukan
dengan memberi penekanan lebih terhadap
peningkatan kualitas kehidupan serta komitmen untuk
memberikan kontribusi secara berkesinambungan
terhadap peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
melanjutkan kegiatan-kegiaan yang berhubungan
dengan sosial kemasyarakatan dari tahun sebelumnya.
Awal tahun 2008 Bank Mega meyelenggarakan
kegiatan Mega Peduli Pendidikan Bangsa – Hibah
1.000 komputer. Kegiatan ini dilaksanakan di SDN
Palmerah Slipi, SD Bendungan Hilir Jakarta dan
Universitas Islam Bandung, dengan memberikan
hibah komputer layak pakai guna menunjang kegiatan belajar dan mengajar. Sesuai dengan program yang
dilakukan oleh Bank Indonesia, Bank Mega secara
rutin menyelenggarakan kegiatan Edukasi Perbankan
di sekolah-sekolah dan universitas serta menerima
kunjungan siswa sekolah dasar dan menengah
untuk melihat secara langsung kegiatan perbankan
di Bank Mega. Untuk meringankan penderitaan
penduduk yang mengalami musibah kebakaran di
wilayah Pademangan Jakarta Utara, Bank Mega juga
memberikan bantuan sumbangan berupa makanan,
minuman dan pakaian layak pakai.
Selama tahun 2008, Bank Mega telah melaksanakan
Program donor darah bekerjasama dengan Palang
Merah Indonesia (PMI) sebanyak dua kali yang
mengambil lokasi di Menara Bank Mega. Pada kedua
pelaksanaan progam donor darah ini, Direksi ikut
berpartisipasi sebagai pendonor pertama. Secara
serentak donor darah juga dilaksanakan di kantor
cabang di seluruh Indonesia.
Sebagai wujud kepedulian Bank Mega terhadap
kondisi masyarakat sekitar, Bank Mega melalui Mega
Peduli selalu berpartisipasi dengan memberikan
bantuan dalam berbagai bentuk. Program bantuan
ini merupakan program tetap yang realisasinya
dilakukan pada bulan Ramadhan atau tepatnya
menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri. Tujuan
kegiatan tersebut adalah memupuk kepedulian
dan komitmen seluruh Manajemen dan pegawai
Bank Mega terhadap tanggung jawab sosial dan
kemasyarakatan, khususnya terhadap masyarakat/
penduduk/rakyat yang kurang mampu antara lain:
yatim piatu (Panti Asuhan), orang tua jompo (Panti
Werda), tunawisma, orang cacat, dan sebagainya
yang berada di sekitar unit kerja dan/atau di sekitar
Kantor Cabang/Kantor Cabang Pembantu/ Kantor
Kas Bank Mega di seluruh Indonesia.
Selain sebagai agenda tetap, kegiatan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan juga mengajak setiap
karyawan-karyawati dan nasabah untuk peduli
kepada kehidupan sosial disekitarnya, khususnya di
bidang penyelenggaraan pendidikan yang layak bagi
anak-anak dari masyarakat kurang beruntung, yang
juga merupakan tunas bangsa. Tahun 2008, Bank
Mega meluncurkan Tabungan Mega Berbagi, sebagai
bentuk tabungan untuk mengajak masyarakat dapat
turut serta membantu secara materiil, terhadap
pemenuhan sarana pendidikan yang layak bagi siswa
sekolah dasar di seluruh Indonesia. Nasabah pemilik
Tabungan Mega Berbagi akan turut berpartisipasi
menyumbang dari sebagian pendapatan bunga
tabungannya dan Bank Mega akan menambahkan
sebesar jumlah nominal bunga nasabah untuk
kemudian disumbangkan kepada sekolah-sekolah
tingkat dasar yang sarana dan prasarananya dinilai
sangat minim dan rusak. Pogram ini untuk membantu
pemerintah terhadap kemajuan pendidikan di tanah
air.

sumber:google

MEMANTAU LINGKUNGAN PEMASARANANALISIS LINGKUNGAN SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGIPEMASARAN




MEMANTAU LINGKUNGAN PEMASARANANALISIS LINGKUNGAN SEBAGAI DASAR PERUMUSAN STRATEGIPEMASARAN
(Studi Kasus Pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) Malang)



ABSTRAKSI
Sector pemasaran sebagai salah satu fungsi dalam perusahaan yang diharapkanmampu berperan banyak dalam upaya meningkatkan volume penjualan. Pada dunia jasa,khususnya bidang perasuransian sebagai perusahaan yang menyediakan jasa asuransi jiwa, bidang pemasaran sangatlah diperlukan. Hal ini disebabkan karena produk yang dijual tidak tampak secara fisik sehingga tidak dapat dinilai secara langsung. Fungsi dari kegiatan pemasaran adalah meyakinkan konsumen agar bersedia membeli produk atau jasa yangditawarkan untuk menghindari tejadinya kesalahan sasaran program pemasaran perlu adanyasiatu strategi pemasaran yang tepat, yaitu strategi pemasaran yang berwawasan lingkungan pemasaran. Hal ini penting untuk menghadapi setiap perubahan lingkungan pemasaran yangsemakin tidak menentu dan agar dapat bersaing serta bertahab dalam percaturan bisnis danuntuk mengantisipasi kecenderungan pemasaran karena sifat pasar yang selalu berubah dantidak pasti.Berdasarkan dari kerangka pikiran tersebut, maka permasalahan yang akan ditelitiadalah bagaimana menganalisis lingkungan sebagai perumusan strategi pemasaran dalamrangka peluan pasar pada PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) di Malang. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui lingkungan pemasaran perusahaan yang nantinya dapatdigunakan sebagai bahan oertimbagan dalam menyusun strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan tersebut, serta merumuskan dan menyusun strategi pemasaran danmenjabarkannya dalam program 0 program pemasaran sebagai rencana tindakan yang lebihrinci.Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menguraikan karakteristik tentang suatu keadaan pada waktu tertentu serta berakar pada pengetahuan tentang variable pemasaran. Variable pemasaran dalam penelitian inidigolongkan dalam 3 kelompok yaitu lingkungan umum industri, lingkungan persaingan, danlingkungan internal.Dari hasil analisis data menunjukan bahwa strategi pemasaran yang menunjukan bahwa strategi pemasaran yang diterapakan adalah strategi pertumbuhan internal perusahaan
dengan cara pendekatan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Alasan yang mendasari pemutusan strategi tersebut yaitu pada analisis lingkungan umum industry yang meliputikondisi demografi, ekonomi, sosbud, dan pemerintah yang menunjukkan beberapa peluang bagi perusahaan yang bergerak di buidang perasuransian ini untuk tumbuh dan berkembang, pada analisis persaingan industry yang terdiri dari ancaman pendatang baru, kekuatankonsumen, ancaman produk pengganti, kekuatan pemasok, dan tingkat persaingan padaindustry asuransi memberikan pengaruh yang berbeda-beda.Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa strategi pemasaran dalam hal ini ditujukan untuk mengantisipasi lingkungan pemasaran yang selalu berubah baik lingkungan eksternal maupun internal. Namun demikian PT. AsuransiJiwasraya hendaknya terus memantau lingkungan eksternalnya sehubungan dengan perubahan yang terjadi begitu cepat sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalammenetapkan strategi dan untuk memadukan kondisi tersebut dengan kemampuan yangdimilikinya dan selalu memperhatikan persaingan yang terjadi dalam industry perasuransian.
Sejarah singkat perusahaan
PT. Asuransi Jiwasraya (Persero) merupakan gabungan dari 9 perusahaan asuransi jiwa milik Belanda, diantaranya NILLMIJ. Nasionalisasi perusahaan milik Belanda inikemudian diintegrasikan dengan PT. Pertanggungan Jiwa Dharma Nasional, menjadi PNAsuransi Djiwasraya. Kemudian berdasarkan PP No. 33 mengalami pengalihan bentuk dariPN Asuransi Djiwasraya menjadi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero).Sebagai satu-satunya BUMN dalam bidang asuransi jiwa, PT Asuransi Jiwasraya(Persero) sahamnya dimilikji oleh Departemen Keuangan RI. Dimana mempunyai TaripPremi yang bersaing untuk melayani masyarakat. Perusahaan ini dikelola oleh tenaga-tebaga professional dan berpengalaman. Demi melindungi kepentingan Pemegang Polis dan penerima faedah asuransi, PT Asuransi Jiwasraya (Persero) berkerja sama dengan perusahaanRe-Asuransi baik di dalam maupun di luar negeri yang jangkauan pelayanannya melaluikantor-kantor cabang, kantor-kantor perwakilan, dan kantor-kantor Unit Daerah serta unit produksi yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.Untuk lebih mengembangkan dan memperluas usahanya, maka Asuransi Jiwasrayamengadakan perluasan ke daerah-daerah dan salah satu daerah yang dianggap memberikankeuntungan potensial adalah daerah malang, sehingga pada tanggal 4 Desember 1998

didirikan Kantor Perwakilaj Malang Kota dibawah pimpinan Bapak Sudirman S, SH, AAA,Ij. Mengingat Malang dan sekitarnya merupakan daerah potensial maka pada tahun itu jugastatusnya ditingkatkan menjadi Kantor Perwakilan Malang Kota dibawah pengawasan Kantor Cabang Surabaya.
Definisi Dan Sistem Lingkungan Pemasaran
Lingkungan pemasaran merupakan pelaku dan kekuatan yang berbeda di sekeliling perusahaan yang tidak dapat dikendalikan oleh pihak perusahaan, tetapi dapat mempengaruhikegiatan dan kinerja pemasaran dan bisnis perusahaan.Struktur dari system pemasaran terbentuk oleh dua komponen subsistem lingkunganutama. Yaitu subsistem lingkungan internal dan subsistem lingkungan eksternal.Struktur system lingkungan pemasaran:




Lingkungan Internal Dan Eksternala.Lingkungan internal
lingkungan internal adalah kegiatan – kegiatan internal perusahaan yang dapatdikendalikan. Artinya, untuk mencapai tujuan dan menjalankan strategi pemasaran, pemasar mampu melakukan pengendalian atau pengaturan atas operasi kegiatan – kegiatan tersebut seperti yang dikehendaki perusahaan.Lingkungan internal bersifat universal meliputi keseluruhan fungsi – fungsi yangdilakukan oleh setiap bisnis. Misalnua suatu perusahaan hanya melakukan kegiatan proses produksi saja, fungsi pemasaran dilakukan oleh perusahaan lain sebagaidistributornya. Pada struktur system lingkungan pemasaran, aspek lingkungan internaldibedakan antara lingkungan aspek pemasaran dan aspek non pemasaran.
 Lingkungan Internal Pemasaran ( Bauran Pemasaran)
Pada umumnya aspek pemasaran meliputi kegiatan – kegiatan yang berkaitan dengan :
-
Product
-
Price
-
Promotion

-
Place
 Lingkungan internal non pemasaran
Aspek non pemasaran adalah kegiatan – kegiatan fungsional atau operasional perusahaan (selain kegiatan pemasaran). Antara lain adalah:
-
Produksi
-
Personalia
-
Keuangan
-
Penelitian dan pengembangan
-
Administrasi dsb.
b.Lingkungan eksternal
lingkungan eksternal kegiatan pemasaran adalah pengaruh – pengaruh tidak langsungyang berada di luar kekuasaan atau kendali pemasar. Pengaruh – pengaruh tersebutakan memaksa pemasara untuk menyesuaikan arah dan strateginya agar tetap survive dilingkungannya.Situasi yang terjadi pada lingkungan luar ini dapat memberikan peluang maupunancaman yang dapat dimanfaatkan atau diatasi oleh pemasar. Akan tetapi seberapa luas peluan maupun hambatan pemasaran tergantung dari kemampuan pemasar untuk melihatnya.Lingkungan eksternal dibagi menjadi dua jenis yakni lingkungan eksternal mikro danlingkungan eksternal makro.
 Lingkungan eksternal mikro:

Lingkungan eksternal yang langsung berpengaruh terhadap kegiatan pemasaran adalahlingkungan eksternal mikro. Lingkungan luar mikro meliputi pelaku – pelaku yang aktif  berperan dalam proses kegiatan pemasaran. Mesipun keberadaannya di luar, tetapi pemasar masih dapat mempengaruhi kegiatan – kegiatan mereka. Lingkungan luar mikro meliputi :
-
Pemasok
-
Pesaing
-
Perantara
-
Pasar
 Lingkungan Ekternal Makro
Lingkungan eksternal makro terdiri atas :
-
Demografi
-
Ekonomi
-
Hokum dan poilitik
-
Teknologi
-
Alam
-
Sosial dan budaya
Analisis Lingkungan Umum Industri

Analisis lingkungan merupakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan strategi. Untuk itu pihak perusahaan perlu secara sistematismenganalisis lingkungan dalam menyusun strategi suatu perusahaan. Hal ini perlu dilakukankarena hasil-hasil dari analisis akan mendasari pembuatan strategi untuk mencapai tujuan.Berikut ini akan diuraikan analisis lingkungan umum industry yang dianggap berpengaruh pada kelangsungan bisnis asuransi pada Jiwasraya khususnya yang terjadi diwilayah Malang. Beberapa faktor yang dikaji meliputi kondisi demografi, ekonomi, sosial budaya, dan pemerintah.
1.Demografi
Kekuatan lingkungan yang pertama dimonitor adalah populasi karena orang-orang membentuk pasar. Peningkatan jumlah penduduk Jawa Timur dan di kotamalang pada khusunya perlu diperhatikan oleh pemasar untuk dijadikan pertimbangandalam rangka memasarkan produknya. Pertumbuhan jumlah penduduk di Jawa Timur akan disajikan pada table dibawah ini
2.Ekonomi


a.Perekonomian NasionalPerkembangan perekonomian yang terjadi akan sangat berpengaruh terhadaomasa depan suatu usaha. Perekonomian dunia tahun 1996 tampak membaik,tercermin dengan semakin meningkatnya pertumbuhan ekonomi di semuakelompok Negara, baik negara-negara berkembang. Perekonomian negara-negaraasia yang menunjukan kinerja cukup baik juga menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi dunia yang mencapai 3,8% oada tahun 1996, meningkattahun 1995 yang sebesar 3,5%. Perekonomian pada tahun 1998 mengalamikondisi yang lebih buruk dibandingkan denfan tahun 1997, karena beberapanegara Asia yang juga memoengaruhi kondisi perekonomian dunia mengalamikrisis moneter dan krisis ekonomi. Kondisi perekonomian dunia yang memburuk tersebut memberikan dampak terhadap perekonomian Indonesia.Pada tahun 1999 pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya mencapau 4,91% per tahun. Pertumbuhan ini sedikit lebih rendah dibandingkan dengan target yangditentukan yaitu 5%. Pertumbuhan tersebut jauh lebih rendah daripada tahun 1998yang mencapai 7,82%. Untuk tahun 2000 perekonomian Indonesia semakinterpuruk hal ini terbukti dengan terjadinya deficit pada perekonomian Indonesia.Inflasi adalah terjadinya penurunan nilai uang terhadap barang dan jasa atauterjadinya jecenderungan harga barang dan jasa meningkat dari harga sebelumnya.Sementara itu inflasi pada tahun 1999 mencapai 11,05%, lebih tinggi dari tahun1998 yang hanya 6,74% bahkan pada tahun 2000 inflasi mencapai titik 77,63%.Kondisi yang tidak menguntungkan di tahun tidak berlanjut pada tahun 2001, initerbukti dengan laju inflasi yang hanya sebesar 0,02% (sampai dengan bulanSeptember 2001) b.Perekonomian Kodya MalangDilihat dari tingkat pertumbuhan ekonominya, untuk daerah Malang memilikitingkat pertumbuhan ekonomi yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi nasional.

Tingkat pertumbuhan ekonomi Kodya Malang selalu mengalami peningkatandalam rentang waktu tahun 1996 sampai tahun 1998, yaitu di atas 8%. Akan tetapitingkat pertumbuhan tersebut tidak dapat bertahan karena adanya krisis moneter dan ekonomi yang melanda Indonesia. Hal ini memberikan dampak negativeterhadap pertumbuhan ekonomi di Kodya Malang, sehingga pertumbuhanekonomi yang dicapai Kodya Malang pada tahun 1999 hanya sebesar 4,96%.Dengan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata mengalami peningkatan, diharapkan pertumbuhan ekonomi akan terjadi pada tahun-tahun berikutnya dan KodyaMalang dapat memperbaiki kondisi ekonominya yang telah dihantam krisismoneter dan ekonomi ini.
.Sosial budaya
Di dalam menyusun strategi pemasaran, suatu perusahaan harusmemperhatikan kondisi social budaya masyarakat dimana perusahaan itu beroperasi. Hal ini disebabkan oleh perubahan-perubahaan pada kondisi socialmasyarakat ini dapat mempengaruhi operasi perusahaan dan kebijakan-kebijakan perusahaan.Pengaruh dari perubahaan dan pola pikir masyarakat yang terus berkembangmenyebabkan perubahan pada gaya hidup dan nilai yang perlu dianut olehmasyarakat. Perubahan-perubahan inilah yang perlu diperhatikan oleh perusahaanagar dapat mengantisipasi berbagai dampak yang mungkin ditimbulkannya.Untuk saat ini masyarakat mulai menyadari akan pentingnya mengikuti program asuransi. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan masyarakat yangmulai meningkat, sehingga mempengaruhi cara berpikir mereka dalam menentukansikap, khususnya dalam hal memutuskan untuk ikut serta dalam program asuransi.Mereka sadar dengan mengikuti program asuransi maka kehidupan mereka padakehidupan masa yang akan datang akan lebih terjamin lagi.Meskipun demikian, terdapat sejumlah anggota masyarakat yang mempunyaisikap kurang sadar akan pentingnya asuransi. Untuk itu pihak perusahaan perluuntuk mengadakan hubungan secara langsung maupun tidak langsung di dalammenginformasikan segala sesuatu mengenai asuransi itu sendiri. Dalam hal ini jiwasraya sendiri telah melakukan kegiatan sehubungan untuk memasyarakatkanasuransi yaitu melalui kegiatan penyuluhan-penyuluhan kepada masyarakat.Berdasarkan dari analisis yang diperoleh diatas maka kondisi social budayamendukung akan pentingnya program asuransi jiwa.
4.Pemerintah

Disini pemerintah cukup berpengaruh di dalam menentukan strategi pemasaran suatu perusahaan di sector asuaransi jiwa, pemerintah secara berkelanjutan mengupayakan terwujudnya asuransi jiwa yang sehat melaluiserangkaian kebijakan di bidang perasuransian. Dalam hal ini perusahaan perluuntuk mempertimbangkan segala kebijakan yang dikeluarkan pemerintahsehubungan dengan kegiatan uasha perasuransian.Pada dasranya kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintahtersebut bertujuan untuk mengatur industri perasuransian agar sesuai dengan nilai-nilai bisnis itu sendiri dengan kondisi yang ada, Sehingga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan stabilitas nasional. Sebagaimana diketahui bawa usahaasuransi ini adalah perusahaan yang mengelola dana masyarakat dengan harapanmereka mereka memperoleh manfaat dikemudian hari, untuk itu pemerintah perlumengawasi usaha ini dalam rangka untuk kepentingan masyarakat pula.Sejauh ini pemerintah telah membuat suatu Undang-Undang Nomor 2 Tahun1992, Serta peraturan pemerintah tentang penyelenggaraan usaha perasuransian,yaitu Peraturan pemerintah Nomor 63 Tahun 1999. Diharapkan dengan adanyakebijakan dari pemerintah tersebut industry asuransi jiwa dapat selalu menerapkan prinsip kehati-hatian dalam melaksanakan aktivitas usahanya.Berdasarkan analisis tersebut diatas kondisi pemerintahan juga mendukung perusahaan asuransi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat danstabilitas nasional.

sumber:google



PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN




A. Pengantar

Perkembangan teori manajemen sampai pada saat ini telah berkembang dengan pesat. Tapi
sampai detik ini pula belum ada suatu teori yang bersifat umum ataupun berupa kumpulan-
kumpulan hukum bagi manajemen yang dapat diterapkan dalam berbagai situasi dan kondisi.
Para manajemen banyak mengalami dan menjumpai pandangan-pandangan tentang
manajemen, yang berbeda adalah dalam penerapannya.
Dalam bab ini akan dikupas tiga aliran pemikiran manajemen, yaitu :
1. Aliran klasik yang terbagi dalam manajemen ilmiah dan teori organisasi klasik.
2. Aliran hubungan manusiawi, disebut sebagai aliran neoklasik atau pasca klasik.
3. Aliran manajemen modern.
Disamping itu akan dibicarakan juga dua pendekatan manajemen yaitu :
1. Pendekatan sistem (System Approach)
2. Pendekatan kontingensi (Contingency Approac)
B. Teori Manajemen Klasik
Ada dua tokoh manajemen yang mengawali munculnya manajemen, yaitu :
1. Robert Owen (1771 1858)
Dimulai pada awal tahun 1800-an sebagai Mnajer Pabrik Pemintalan Kapas di New Lanark,
Skotlandia. Robert Owen mencurahkan perhatiannya pada penggunaan faktor produksi mesin
dan faktor produksi tenaga kerja. Dari hasil pengamatannya disimpulkan bahwa, bilamana
terhadap mesin diadakan suatu perawatan yang baik akan memberikan keuntungan kepada
perusahaan, demikian pula halnya pada tenaga kerja, apabila tenaga kerja dipelihara dan dirawat
(dalam arti adanya perhatian baik kompensasi, kesehatan, tunjangan dan lain sebagainya) oleh
pimpinan perusahaan akan memberikan keuntungan kepada perusahaan. Selanjutnya dikatakan
bahwa kuantitas dan kualitas hasil pekerjaan dipengaruhi oleh situasi ekstern dan intern dari
pekerjaan. Atas hasil penelitiannya Robert Owen dikenal sebagai Bapak Manajemen Personalia.
2. Charles Babbage (1792 1871)
Charles Babbage adalah seorang Profesor Matematika dari Inggris yang menaruh perhatian dan
minat pada bidang manajemen. Dia dipercaya bahwa aplikasi prinsip-prinsip ilmiah pada proses
kerja akan menaikkan produktivitas dari tenaga kerja menurunkan biaya, karena pekerjaan-
pekerjaan dilakukan secara efektif dan efisien. Dia menganjurkan agar para manajer bertukar
pengalaman dan dalam penerapan prinsip-prinsip manajemen. Pembagian kerja (devision of
labour), mempunyai beberapa keunggulan, yaitu :
1. Waktu yang diperlukan untuk belajar dari pengalaman-pengalaman yang baru.
2. Banyaknya waktu yang terbuang bila seseorang berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan
lain akan menghambat kemajuan dan ketrampilan pekerja, untuk itu diperlukan spesialisasi
dalam pekerjaannya.
3. Kecakapan dan keahlian seseorang bertambah karena seorang pekerja bekerja terus menerus
dalam tugasnya.
4. Adanya perhatian pada pekerjaannya sehingga dapat meresapi alat-alatnya karena
perhatiannya pada itu-itu saja.
Kontribusi lain dari Charles Babbage yaitu mengembangkan kerja sama yang saling
menguntungkan antara para pekerja dengan pemilik perusahaan, juga membuat skema
perencanaan pembagian keuntungan.
C. Teori Manajeman Ilmiah
Tokoh-tokoh dari teori manajemen ilmiah antara lain Frederick Winslow Taylor, Frank dan Lilian
Gilbreth, Henry L. Gantt dan Harrington Emerson.
1. Frederick Winslow Taylor
Pertama kali manajemen ilmiah atau manajemen yang menggunakan ilmu pengetahuan dibahas
pada sekitar tahun 1900an. Taylor adalah manajer dan penasihat perusahaan dan merupakan
salah seorang tokoh terbesar manajemen. Taylor dikenal sebagai bapak manajemen ilmiah
(scientifick management).
Hasil penelitian dan analisanya ditetapkan beberapa prinsip yang menggantikan prinsip lama
yaitu sistem coba-coba atau yang lebih dikenal dengan nama sistem trial and error.
Hakekat pertama daripada manajemen ilmiah yaitu A great mental revolution, karena hal ini
menyangkut manajer dan karyawan. Hakekat yang ke dua yaitu penerapan ilmu pengetahuan
untuk menghilangkan sistem coba-coba dalam setiap unsur pekerjaan.
Taylor mengemukakan empat prinsip Scientific Management, yaitu :
1. menghilangkan sistem coba-coba dan menerapkan metode-metode ilmu pengetahuan disetiap
unsur-unsur kegiatan.
2. memilih pekerjaan terbaik untuk setiap tugas tertentu, selanjutnya memberikan latihan dan
pendidikan kepada pekerja.
3. setiap petugas harus menerapkan hasil-hasil ilmu pengetahuan di dalam menjalankan
tugasnya.
4. harus dijalin kerja sama yang baik antara pimpinan dengan pekerja.
Hal yang menarik dari pendapat Taylor salah satunya adalah mengenai posisi manajer. Dimana
manajer adalah pelayan bagi bahwahannya yang bertentangan dengan pendapat sebelumnya
yang mengatakan bahwa bawahan adalah pelayan manajer. Oleh Taylor ini dinamakan studi
gerak dan waktu (Time and a motion study).
2. Henry Laurance Gantt (1861 1919)
Henry merupakan asisten dari Taylor, dia berdiri sendiri sebagai seorang konsultan, dimana titik
perhatiannya pada unsur manusia dalam menaikkan produktivitas kerjanya. Adapun gagasan
yang dicetuskannya yaitu :
1. kerja sama yang saling menguntungkan antara manajer dan tenaga kerja untuk mencapai
tujuan bersama.
2. mengadakan seleksi ilmiah terhadap tenaga kerja.
3. pembayar upah pegawai dengan menggunakan sistem bonus.
4. penggunaan instruksi kerja yang terperinci.
D. Teori Organisasi Klasik
Tokoh-tokoh teori organisasi klasik antara lain yaitu Henry Fayol, James D. Mooney, Mary Parker
Follett dan Chaster I. Bernard.
1. Henry Fayol (1841-1925)
Fayol adalah seorang industrialis Perancis. Fayol mengatakan bahwa teori dan teknik
administrasi merupakan dasar pengelolaan organisasi yang kompleks, ini diungkapkan dalam
bukunya yang berjudul Administration Industrielle et General atau Gneral and Industrial
Management yang ditulis pada tahun 1908 oleh Constance Storrs.
Fayol membagi manajemen menjadi lima unsur yaitu perencanaan, pengorganisasian,
pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan, fungsi ini dikenal sebagai
fungsionalisme.
Fayol. Selanjutnya membagi enam kegiatan manajemen, yaitu 1. Teknik Produksi dan
Manufakturing Produk, 2. Komersial, 3. Keuangan, 4. Keamanan, 5. Akuntansi dan 6. Manajerial.
Henry Fayol mengemukakan 14 prinsip manajemen, yaitu :
1. Devision of Work
Adanya spesialisasi dalam pekerjaan
2. Uathority and Responsibility
Wewenang yaitu hak untuk memberi perintah dan kekuasaan untuk meminta dipatuhi.
3. Dicipline
Melakukan apa yang sudah menjadi persetujuan bersama.
4. Unity of Command
Setiap bawahan hanya menerima instruksi dari seorang atasan saja untuk menghilangkan
kebingungan dan saling lempar tanggung jawab.
5. Unity of Direction
One head and one plan or a group or activities having the same objective. Seluruh kegiatan
dalam organisasi yang mempunyai tujuan sama harus diarahkan oleh seorang manajer
6. Subordination of Individual Interest to Generale Interest
Kepentingan seseorang tidak boleh di atas kepentingan bersama atau organisasi.
7. Renumeration
Gaji bagi pegawai merupakan harga servis atau layanan yang diberikan, kompensasi.
8. Centralization
Standarisasi dan desentralisasi merupakan pembagian kekuasaan.
9. Sealar Chain (garis wewenang)
Jalan yang harus diikuti oleh semua komunikasi yang bermula dari dan kembali ke kuasaan
terakhir.
10. Order
Disini berlaku setiap tempat untuk setiap orang dan setiap orang pada tempatnya berdasarkan
pada kemampuan.
11. Equity
Persamaan perlakuan dalam organisasi.
12. Stability of Tonure of Personel
Seorang pegawai memerlukan penyesuaian untuk mengerjakan pekerjaan barunya agar dapat
berhasil dengan baik.
13. Initiative
Bawahan diberi kekuasaan dan kebebasan di dalam mengeluarkan pendapatnya, menjalankan
dan menyelesaikan rencananya.
14. Esprit the Corps
Persatuan adalah keleluasaan, pelaksanaan operasi organisasi perlu memiliki kebanggaan,
keharmonisan dan kesetiaan dari para anggotanya yang tercermin dalam semangat korps.
2. Mary Parker Follett (1868 1933)
Follett menjembatani antara teori klasik dan hubungan manusiawi, dimana pemikiran Follett pada
teori kalsik tapi memperkenalkan unsur-unsur hubungan manusiawi. Dia menerapkan psikologi
dalam perusahaan, industri dan pemerintahan. Konflik yang terjadi dalam perusahaan dapat
dibuat konstruktif dengan menggunakan proses integrasi.
E. Aliran Hubungan Manusiawi (Neo Klasik)
Aliran timbul karena pendekatan klasik tidak sepenuhnya menghasilkan efieiensi dalam produksi
dan keselarasan kerja. Para pakar mencoba melengkapi organisasi klasik dengan pandangan
sosiologi dan psikologi. Tokoh-tokoh aliran hubungan manusiawi antara lain Hugo Munsterberg
dan Elton Mayo.
1. Hugo Munsterberg (1862 1916)
Hugo merupakan pencetus psikologi industri sehingga dikenal sebagai bapak psikologi industri.
Bukunya yaitu Psikology and Industrial Efficiensy, menguraikan bahwa untuk mencapai tujuan
produktivitas harus melakukan tiga cara pertama penemuan best possible person, kedua
penciptaan best possible work dan ketiga penggunaan best possible effect.
2. Elton Mayo
Terkenal dengan percobaan-percobaan Howthorne, dimana hubungan manusiawi
menggambarkan manajer bertemu atau berinteraksi dengan bawahan. Bila moral dan efisiensi
kerja memburuk, maka hubungan manusiawi dalam organisasi juga akan buruk.
F. Aliran Hubungan Modern (Ilmu Pengetahuan)
Dalam pengembangannya dibagi menjadi dua, pertama aliran hubungan manusiawi (perilaku
organisasi), dan kedua berdasar pada manajemen ilmiah atau manajemen operasi.
Perilaku Organisasi :
a. Douglas McGregor
b. Frederick Herzberg
c. Chris Argiris
d. Edgar Schein
e. Abraham Maslow
f. Robert Blak dan Jane Mounton
g. Rensistlikert
 h. Fred Feidler
Prinsip Dasar Perilaku Organisasi :
1. Manajemen tidak dapat dipandang sebagai proses teknik secara ketat (peranan, prosedur dan
prinsip).
2. Manajemen harus sistematis, pendekatannya harus dengan pertimbangan konservatif.
3. Organisasi sebagai suatu keseluruhan dan pendekatan manajer individual untuk pengawasan
harus sesuai dengan situasi.
4. Pendekatan motivasional yang menghasilkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi
sangat dibutuhkan.
G. Aliran Kuantitatie
Perkembagannya dimulai dengan digunakannya kelompok-kelompok riset operasi dalam
memecahkan permasalahan dalam industri. Teknik riset operasi sangat penting sekali dengan
semakin berkembangnya teknologi saat ini dalam pembuatan dan pengambilan keputusan.
Penggunaan riset operasi dalam manajemen ini selanjutnya dikenal sebagai aliran manajemen
science.
Langkah-langkah pendekatan manajemen science yaitu :
1. perumusan masalah dengan jelas dan terperinci
2. penyusunan model matematika dalam pengambilan keputusan
3. penyelesaian model
4. pengujian model atas hasil penggunaan model
5. penetapan pengawasan atas hasil
6. pelaksanaan hasil dalam kegiatan implementasi
H. Pendekatan Sistem
Pendekatan ini memandang organisasi sebagai satu kesatuan yang saling berinteraksi yang tak
terpisahkan. Organisasi merupakan bagian dari lingkungan eksternal dalam pengertian luas.
Sebagai suatu pendekatan system manajemen meliputi sistem umum dan sistem khusus serta
analisis tertutup maupun terbuka.
Pendekatan sistem umum meliputi konsep-konsep organisasi formal dan teknis, filosofis dan
sosiopsikologis. Analis system manajemen spesifik meliputi struktur organisasi, desain pekerjaan,
akuntansi, sistem informasi dan mekanisme perencanaan serta pengawasan.
I. Pendekatan Kontingensi
Pendekatan kontingensi digunakan untuk menjembatani celah antara teori dan praktek
senyatanya. Biasanya antara teori dengan praktek, maka harus memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Kondisi lingkungan akan memerlukan aplikasi konsep dan teknik manajemen yang
berbeda.

sumber:google